WA. 0812-9318-5185 | Vaksin mRNA untuk COVID-19

Vaksin pertama kali kita kenal sejak tahun 1796 yaitu untuk mengatasi wabah cacar air. Vaksin yang kita kenal merupakan mikroorganisme (bakteri, virus, patogen lainnya) yang telah dilemahkan atau dinonaktifkan untuk merangsang sistem kekebalan alami tubuh. Baru-baru ini telah dikembangkan vaksin yang tidak sama sekali mengandung komponen asli virus, yaitu vaksin messenger RNA (mRNA). Vaksin ini dikembangkan dalam upaya memerangi pandemi COVID-19. 

Vaksin messenger RNA (mRNA) pertama kali dikembangkan oleh Moderna, perusahaan farmasi di Amerika Serikat. Vaksin mRNA terbuat dari molekul buatan yang tersusun atas material genetik yang khas dari suatu organisme penyebab penyakit, yaitu antigen. Vaksin mRNA dari Moderna.Inc ini merupakan pengobatan terbaru untuk penyakit menular, imuno-onkologi, penyakit langka dan penyakit kardiovaskular, secara mandiri dan dengan strategi kolaborasi. 

Selain Moderna, perusahaan farmasi Jerman, Pfizer dengan rekanannya BioNtech juga melakukan pembuatan vaksin mRNA. Kedua perusahaan farmasi tersebut sudah melakukan uji klinis tahap 3 terhadap pasien COVID-19. 

Dilansir dari artikel Futurehuman Minggu lalu vaksin Moderna.Inc menunjukan kemanjuran vaksinnya sebesar 94.5%. Pada tanggal 18 November 2020, perusahaan Pfizer dan BioNtech mengumumkan efikasi vaksin produksinya mencapai 95%. Jika vaksin kedua perusahaan farmasi tersebut disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) maka vaksin tersebut akan menjadi vaksin pertama yang ada di pasaran.

Vaksin mRNA untuk COVID-19 ini terdiri atas susunan genetik yang mengkode 3 protein yang dimiliki oleh SARS-CoV-2, yaitu protein selubung, membran dan spike protein. Cara kerja vaksin mRNA ini akan menginstruksikan tubuh untuk sementara membuat protein yang mirip dengan SARS-CoV-2. Kemudian tubuh akan mengenali protein tersebut sebagai benda asing sehingga tubuh akan meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh.

Beberapa perusahaan lain, seperti Inovio Pharmaceuticals dan Novavax, menggunakan DNA sebagai pengganti mRNA dalam vaksin mereka, dengan prinsip kerja vaksin yang sama dengan vaksin mRNA. 

Referensi:

1. https://futurehuman.medium.com/pfizer-and-moderna-could-mark-the-start-of-a-new-era-in-vaccines-cb8771effe1d

Subscribe to receive free email updates: