WA. 0812-9318-5185 | Anemia dan Marker apa untuk Pemeriksaannya
Anemia atau dikenal juga dengan kurang darah merupakan kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan hemoglobin darah. Hemoglobin adalah komponen sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kadar oksigen yang tidak cukup untuk tubuh membuat sel-sel dalam tubuh tidak bekerja optimal dan akan menimbulkan seseorang merasa kelelahan, lesu, sakit kepala, pucat dan detak jantung pendek hingga kehilangan kesadaran. Sehingga anemia bukanlah suatu penyakit melainkan gejala suatu penyakit yang harus dicari penyebabnya.
Berdasarkan penyebabnya, Anemia dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu:
Anemia akibat kekurangan zat besi (defisiensi besi)
Anemia dapat terjadi karena tubuh kekurangan zat besi (Fe). Zat besi diketahui merupakan salah satu komponen penting pembentuk hemoglobin. Sebagai akibatnya terjadi pengecilan ukuran hemoglobin, kadar hemoglobin rendah dan kurangnya sel darah merah. Kekurangan zat besi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil, sehingga ibu hamil sering disarankan untuk mengkonsumsi makanan dan suplemen yang mengandung zat besi, vitamin B12, dan asam folat.
Pemeriksaan serum ferritin telah menjadi marker atau penanda untuk mengetahui kekurangan zat besi. Serum ferritin merupakan petunjuk kadar cadangan besi dalam tubuh. Pemeriksaan kadar serum ferritin sudah rutin dikerjakan untuk menentukan diagnosis defisiensi besi. Pemeriksaan Kadar serum ferritin dapat dilakukan dengan metode ELISA (enzyme linked immunosorbent assay).
Selain Ferritin, saat ini terdapat juga pemeriksaan untuk mendiagnosis kekurangan besi atau defisiensi besi dengan mengetahui kadar reseptor transferin serum (sTfR). Pemeriksaan sTfR memiliki keunggulan tidak terpengaruh oleh peradangan dan merupakan penanda yang sensitif dan spesifik untuk anemia defisiensi besi.
Anemia akibat pendarahan
Terjadinya perdarahan dapat menurunkan kadar darah merah dalam tubuh. Penyebabnya dapat dikarenakan akibat cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, Crohn's disease atau efek samping obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Selain itu, anemia karena perdarahan juga merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus.
Anemia Aplastik
Sel darah merah diproduksi dalam tubuh kita pada sumsum tulang belakang. Apabila terjadi gangguan pada sumsum tulang belakang maka akan mempengaruhi kadar sel darah merah dalam tubuh. Peristiwa ini dinamakan anemia aplastik. Anemia aplastik dapat terjadi karena adanya infeksi virus HIV/CMV/EBV, pengaruh dari obat kemoterapi, terpapar radiasi dan bahan kimia berbahaya serta dapat juga diturunkan dari keluarganya.
Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik merupakan kondisi dimana proses hancurnya sel darah merah dalam tubuh lebih cepat dari waktu pembentukannya. Sel darah merah memiliki waktu hidup sekitar 120 hari sebelum akhirnya hancur dan digantikan oleh sel darah merah baru. Anemia hemolitik dapat terjadi akibat adanya kanker darah, infeksi virus, penyakit autoimun, efek samping obat-obatan dan penyakit bawaan.
Anemia bulan sabit
Anemia bulan sabit (sickle cell anemia) merupakan kondisi dimana sel darah merah berbentuk bulan sabit. Tidak normalnya bentuk sel darah merah mengakibatkan hemoglobin (Hb) tidak mampu mengikat oksigen, sehingga kadar oksigen dalam tubuh pun berkurang. Anemia bulan sabit pada umumnya diakibatkan oleh kelainan genetik, sehingga dapat terjadi pada keturunan yang memiliki orang tua menderita anemia bulan sabit ini.
Anemia thalassemia
Anemia akibat thalasemia kondisi dimana kurangnya kadar hemoglobin darah karena adanya mutasi gen pada gen HBB. HBB merupakan suatu protein yang merupakan kunci dari pembentukan hemoglobin.
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bersama anemia atau kekurangan darah merupakan gejala yang dapat menimbulkan berbagai keparahan penyakit. Sehingga dibutuhkan pemeriksaan sedini mungkin untuk pencegahannya. Berikut adalah marker pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan metode ELISA yang telah disebutkan sebelumnya.
Sumber:
Satria E, et al. 2019. Hubungan Kadar Serum Erithropoietin Dengan Transferin
Pada Ibu Hamil Anemia Dan Ibu Hamil Normal. Jurnal Kesehatan Andalas; 8(2): 220-226.
0 Response to "WA. 0812-9318-5185 | Anemia dan Marker apa untuk Pemeriksaannya"
Posting Komentar