WA. 0812-9318-5185 | Kit Deteksi Toxoplasma gondii penyebab Toxoplasmosis
Toxoplasma gondii adalah salah satu jenis protozoa intraseluler yang dapat menginfeksi hampir seluruh spesies berdarah panas, seperti hewan mamalia, unggas sampai manusia. Toxoplasma gondii tersebar di seluruh dunia dan merupakan penyebab dari penyakit toxoplasmosis atau toksoplasmosis.
Toxoplasmosis atau toksoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yaitu ditularkan dari hewan ke manusia. Penularan dapat melalui makanan yang terkontaminasi feses hewan terinfeksi Toxoplasma gondii, konsumsi daging mentah atau kurang matang dan kurangnya sanitasi lingkungan. Pada seseorang yang memiliki immunocompromised atau immunokompromi (kekebalan tubuh lemah, penderita AIDS), toksoplasmosis dapat menimbulkan gangguan neurologis berat bahkan sampai menyebabkan kematian. Pada individu immunocompetent (dapat menghasilkan kekebalan tubuh), keadaan ini dapat diredam. Prevalensi seropositif toxoplasmosis pada individu immunocompetent di Asia Tenggara sekitar 2-75%, di Jakarta dapat mencapai 70%.
Toxoplasmosis pada individu immunocompetent sering kali tanpa gejala. Pemeriksaan serologi dapat membantu mendeteksi adanya infeksi Toxoplasma gondii. Kadar IgM akan meningkat pada awal infeksi dan akan menurun sekitar 1-6 bulan setelah terinfeksi. Kadar IgG biasanya akan terdeteksi setelah 1-3 minggu setelah adanya peningkatan IgM terhadap T. gondii, kemudian akan menetap 2-3 bulan, kemudian akan menurun namun tidak akan pernah negatif, dan menetap seumur hidup. Sehingga seseorang yang memiliki daya tahan tubuh normal dalam arti mampu menghasilkan antibodi (IgG & IgM) akan dapat survive apabila terinfeksi Toxoplasma gondii.
Infeksi toxoplasmosis pada ibu hamil sangat berbahaya, walaupun ibu hamil termasuk immunocompetent namun dapat menularkan ke janinnya yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna. Infeksi pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran dan kelainan kongenital, seperti lahir mati, lahir lemah, hidrosefalus, retardasi mental, kelainan mata ringan hingga buta, kesulitan belajar atau seizures. Walaupun ibu hamil yang terinfeksi dapat melahirkan secara normal, tetapi setelah berumur beberapa bulan sampai beberapa tahun anak akan menunjukkan gejala kelainan kongenital (toxoplasmosis kongenital).
Pemeriksaan toxoplasma pada ibu hamil sangat penting dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pada janinnya. Pada ibu hamil yang positif IgM dan IgG anti-Toxoplasma, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan aviditas IgG (IgG avidity). Apabila kadar IgG avidity tinggi, ibu hamil tersebut dianggap tidak menderita toxoplasmosis akut, sehingga kehamilannya aman dari Toxoplasma gondii.
Pemeriksaan pada bayi yang baru lahir juga penting dilakukan, apabila ditemukan IgG anti-Toxoplasma pada darahnya dapat berasal juga ibunya. IgG dari ibu dapat bertahan sampai usia bayi 6-12 bulan. Apabila kadar IgM dan IgA positif, dapat mengindikasi bayi tersebut 75% menderita toxoplasmosis kongenital.
Salah satu pemeriksaan toxoplasma dengan teknik ELISA memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi untuk menegakkan diagnosis toxoplasma. Untuk pemeriksaan rutin atau skrining, teknik ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) lebih sering digunakan dibandingkan dengan teknik ISAGA (immunosorbent agglutination assay).
INDOGEN menyediakan ELISA kit untuk pemeriksaan toxoplasma IgG, IgG, IgM dan IgG avidity. Kit ELISA sudah lengkap dengan well plate dan reagen lainnya, sehingga memberikan efisiensi waktu dan efektif dalam pengerjaannya. Produk ELISA Kit yang dijual INDOGEN tentunya sudah diuji kualitas dari manufaktur yang ada di USA, dan China.
Berikut adalah list Produk ELISA Kit Toxoplasma dari Brand Cortez, Abcam, Mybiosource.
Referensi:
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1203
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20417071-SP-Yunilda%20Andriyani.pdf
http://poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/9.-Ershandi-1239-1245-1.pdf
0 Response to "WA. 0812-9318-5185 | Kit Deteksi Toxoplasma gondii penyebab Toxoplasmosis"
Posting Komentar