PT INDOGEN INTERTAMA, berdiri sejak 2010, memulai usahanya dengan menyuplai kebutuhan bahan habis pakai laboratorium riset di sekitar Jakarta. Kini INDOGEN telah menjalin kerjasama dengan beberapa suplier di beberapa daerah, seperti Bandung, Yogyakarta, Makassar, Aceh, Bali dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan zaman, maka INDOGEN mulai memfokuskan diri sebagai suplier produk riset untuk immunologi dan kebutuhan penunjangnya.

WA. 0812-9318-5185 | Mengenal IBD, Penyakit Autoimun di Saluran Pencernaan

Mengenal IBD, Penyakit Autoimun di Saluran Pencernaan

Sebelumnya telah dibahas mengenai penyakit Autoimun pada artikel Pemeriksaan Penyakit Autoimun dengan Tes ELISA. Saat ini akan dibahas dengan detail untuk penyakit IBD (Inflammatory Bowel Disease) atau yang lebih dikenal dengan penyakit radang usus.


  1. Pengertian Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel yang sehat pada tubuhnya sendiri. Secara normal sistem kekebalan tubuh akan melindungi tubuh dari serangan patogen dari luar seperti bakteri patogen, virus dan benda lain yang tidak dikenali oleh tubuh. Pada seseorang yang terkena autoimun, sistem kekebalan tubuh akan mengenali sel-sel tubuh sehat sebagai musuhnya. 


  1. Contoh-contoh Penyakit Autoimun

Contoh penyakit autoimun diantaranya:

  1. Lupus

  2. Penyakit Graves

  3. Psoriasis: kulit bersisik

  4. Myasthenia gravis

  5. Multiple sclerosis

  6. Kolitis ulseratif dan Crohn disease

  7. Rheumatoid arthritis

  8. Sindrom Guillain-Barre

  9. Diabetes tipe 1

  10. Sindrom antifosfolipid atau antiphospholipid syndrome (APS)


  1. Penyakit IBD sebagai Penyakit Autoimun dan Gejalanya

Penyakit IBD (Inflammatory Bowel Disease) adalah salah satu penyakit autoimun yang sering dialami oleh masyarakat. Penyakit IBD adalah kondisi dimana saluran pencernaan manusia mengalami peradangan atau infeksi. 

Penyakit IBD bisa menyerang siapa saja, baik usia muda maupun tua, baik wanita maupun laki-laki. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit IBD pada umumnya di awali dengan nyeri perut, diare, hingga BAB berdarah. IBD terdiri dari 2 jenis, yaitu:

  1. Crohn's Disease

Crohn’s disease merupakan salah satu jenis dari penyakit autoimun IBD yang menyerang semua bagian saluran pencernaan. Gejala yang ditimbulkan penyakit Crohn diantaranya, nyeri perut, diare, muntah dan penurunan berat badan. Selain gejala tersebut, ternyata penyakit Crohn ini dapat menyebabkan komplikasi pada bagian luar saluran pencernaan, seperti terjadi ruam kulit, radang sendi dan peradangan pada mata. Penyakit Crohn pada anak-anak dapat menyebabkan terhentinya kembang tumbuh anak. Dan sudah dilaporkan Crohn's Disease merupakan penyakit yang diturunkan. 


  1. Kolitis ulseratif

Kolitis ulseratif juga merupakan salah satu dari jenis penyakit autoimun IBD. Kolitis ulseratif dikenal juga dengan penyakit usus, karena menyebabkan peradangan yang spesifik pada usus besar atau kolon. Peradangan yang terjadi pada usus besar ini menimbulkan ulcer atau luka terbuka sehingga menimbulkan gejala diare berdarah. Terkadang gejala awal ditandai dengan nyeri lutut dan nyeri sendi. Namun jenis IBD ini, tidak menimbulkan komplikasi lain diluar saluran pencernaan, hanya di bagian usus besar dan terkadang pada ileum. Ileum merupakan bagian akhir dari usus halus. 


  1. Prevalensi IBD di Indonesia

Secara global dikatakan bahwa insidens IBD adalah 10 kasus per 100.000 penduduk, Penyakit Crohn 3.1–14.6 kasus per 100.000 penduduk dan kolitis ulseratif 2.2–14.3 kasus per 100.000 penduduk. Di Indonesia sendiri belum ada studi epidemiologi mengenai IBD, data masih didasarkan laporan rumah sakit saja (hospital based). Dari data 2011, jumlah kolonoskopi atau pemeriksaan usus besar pada beberapa RS Nasional, didapatkan prevalensi IBD di RSCM dari 1541 kolonoskopi sebesar 8,3%, RSPAD Gatot Subroto dari 532 kolonoskopi sebesar 10,15%, RS Hasan Sadikin dari 192 kolonoskopi sebesar 9,89%, RSUP Dr Sardjito dari 269 kolonoskopi sebesar 44%, RSUZA Banda Aceh dari 113 kolonoskopi sebesar 4,25%, RSAB/ PengCab PGI dari 325 kolonoskopi sebesar 5,23%, RS Saiful Anwar dari 364 kolonoskopi sebesar 17%, RSUD Jambi dari 86 kolonoskopi sebesar 1,16% serta RS Usada Insani dari 166 kolonoskopi sebesar 26,5%.


  1. Pengobatan 

Pengobatan untuk jenis penyakit imun IBD ini, sama halnya dengan penyakit imun lain yaitu dengan obat-obatan yang dapat menekan sistem imun tubuh. Seperti pemberian obat cyclosporine, methotrexate, ustekinumab, dan infliximab. Selain obat-obatan juga diperlukan vitamin dan zat besi untuk memperbaiki akibat kerusakan atau peradangan. 


Referensi:

  1. https://bit.ly/2FOy6WE

  2. https://www.svarlifescience.com/knowledge/resource-center/diseases/inflammatory-bowel-diseases-ibd

  3. https://www.svarlifescience.com/knowledge/resource-center/diseases/crohns-disease

  4. https://www.svarlifescience.com/knowledge/resource-center/diseases/ulcerative-colitis

  5. https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/inflammatory-bowel-disease/epidemiologi 

  6. https://kalbemed.com/diseases/21 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "WA. 0812-9318-5185 | Mengenal IBD, Penyakit Autoimun di Saluran Pencernaan"

Posting Komentar