WA. 0812-9318-5185 | Radikal Bebas dan Antioksidan Hubungannya dengan Infeksi Virus
Apa itu Radikal Bebas ?
Radikal Bebas atau dikenal juga dengan Reactive oxygen species (ROS) adalah suatu molekul atau atom yang memiliki elektron yang tidak stabil. Sepasang elektronnya tidak berpasangan sehingga mudah berikatan dengan molekul lain yang ada di dekatnya bahkan dapat berpindah ke molekul lain sehingga membentuk radikal bebas yang baru.
Sumber Radikal Bebas dapat ditemukan dimana saja?
Luar Tubuh
Radikal bebas atau ROS bisa diakibatkan dari paparan asap rokok, makanan, obat atau kosmetik, sinar UV dan polutan.
Dalam Tubuh
Radikal bebas atau ROS dapat terbentuk di dalam tubuh dari hasil proses metabolisme dan pada saat terjadinya inflamasi atau infeksi virus dan mikroorganisme patogen lain.
Radikal Bebas memiliki julukan Pisau Bermata 2. Mengapa demikian? Radikal bebas atau ROS jika jumlahnya sedikit atau terbilang normal akan berperan untuk pertumbuhan sel, sedangkan jika ROS jumlahnya melebihi normal atau tubuh tidak mampu lagi memproses oksigen bebas di dalam tubuh maka dapat menyebabkan kerusakan sel sehingga timbul berbagai penyakit. Penyakit yang sering dikaitkan dengan Radikal bebas yaitu penyakit Kardiovaskuler, penyakit infeksi, hipertensi, kanker dan diabetes.
Radikal Bebas atau ROS dapat diminimalisir dan diatasi dengan adanya antioksidan. Antioksidan dapat melawan radikal bebas dengan cara memberikan elektron kepada molekul radikal bebas, sehingga ROS tidak aktif.
Sumber Antioksidan bisa ditemukan dari endogen (dalam sel) maupun eksogen (luar sel). Berikut antioksidan endogen yaitu:
Enzim
Enzim SOD (Superoxide Dismutase) dapat menguraikan ROS menjadi hidrogen peroksida (H2O2) dan oksigen (O2). Selanjutnya dalam proses Fosforilasi di mitokondria molekul O2 dan H2O2 akan membentuk H2O yang aman bagi tubuh. Kerja enzim SOD memerlukan mineral Cu (Tembaga), Zn (seng) dan Mn (Mangan). Selain SOD ada juga enzim Glutation Peroksidase (GSH-Px). Peran GSH-Px juga sama dengan SOD mampu menguraikan ROS menjadi molekul yang tidak berbahaya bagi tubuh. Kerja Glutation Peroksidase (GSH-Px) memerlukan mineral Se (selenium). Enzim katalase juga memiliki fungsi sebagai antioksidan di dalam tubuh.
Bukan enzim
Antioksidan selain enzim yang ada dalam tubuh diantaranya ada Glutation (GSH), protein pengikat logam (ferritin, transferrin, seruloplasmin). Glutathione di dalam tubuh berperan dalam pemeliharaan status tiol redoks sebuah sel, perlindungan terhadap kerusakan oksidatif.
Adapun antioksidan yang dapat diperoleh di luar tubuh (eksogen) dari vitamin A (karotenoid), Vitamin C, Vitamin E, Flavonoid, dan Polifenol (jahe, kunyit, biji anggur).
ROS terbesar dihasilkan di dalam sel tepatnya pada mitokondria, namun secara normal tubuh akan menanganinya oleh sistem antioksidan tubuh. Jika terjadi kelebihan ROS dan tubuh tidak mampu menanganinya, maka terjadi ketidak seimbangan ROS dalam tubuh. Ketidak seimbangan ini menimbulkan stres oksidatif akibatnya sel menjadi rusak dan kehilangan fungsinya sehingga menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit yang sering dikaitkan dengan stres oksidatif diantaranya penyakit kardiovaskuler, penyakit infeksi, hipertensi, diabetes, kanker, reumatoid artritis, dan penuaan.
Hubungan Stres Oksidatif dan Infeksi VIrus
Masuknya virus akan menginduksi stres oksidatif yang kemudian mendorong tubuh untuk menghasilkan sitokin proinflamasi dan sistem imunitas tubuh pertahanan bawaan. Beberapa virus mengaktifkan stres oksidatif untuk memfasilitasinya dalam perbanyakan sel atau replikasi. Stres oksidatif pada pasien COVID-19 dapat menimbulkan badai sitokin sehingga menyebabkan kegagalan pada sistem pernapasan.
Dalam sistem pertahan tubuh, sistem imun membutuhkan banyak oksigen Oxygen Burst). Oxygen Brust ini akan membentuk ROS hingga Stress Oksidatif (terjadi ketika ROS berlebihan, sistem endogen tidak mampu menanganinya maka dibutuhkan agen eksogen yang berperan sebagai antioksidan).
Deteksi Radikal Bebas atau ROS berbasis Teknik Uji Assay Kit
Deteksi ROS dalam tubuh dapat menggunakan kit Biochemical Assay yang sudah tersedia secara konvensional. Biomarker antioksidan baik yang berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh dapat ditemukan disini. PT INDOGEN sangat mendukung untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan penelitian di Indonesia, khususnya para peneliti baik mahasiswa maupun dosen universitas. List produk Biochemical Assay kit dengan biomarker Radikal bebas atau ROS dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Produk Biochemical Assay Kit Biomarker Radikal Bebas/ROS
Sumber:
Webinar Departemen Biokimia dan Biologi FKUI, CHOSS & PBBMI Jakarta: Meningkatkan Sistem Pertahanan Tubuh dalam Masa Pandemi COVID-19. Pembicara Prof. Sri Widia A Jusman.
0 Response to "WA. 0812-9318-5185 | Radikal Bebas dan Antioksidan Hubungannya dengan Infeksi Virus"
Posting Komentar