PT INDOGEN INTERTAMA, berdiri sejak 2010, memulai usahanya dengan menyuplai kebutuhan bahan habis pakai laboratorium riset di sekitar Jakarta. Kini INDOGEN telah menjalin kerjasama dengan beberapa suplier di beberapa daerah, seperti Bandung, Yogyakarta, Makassar, Aceh, Bali dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan zaman, maka INDOGEN mulai memfokuskan diri sebagai suplier produk riset untuk immunologi dan kebutuhan penunjangnya.

Kenali 7 Jenis Penyakit Autoimun Yang Paling Banyak Ditemukan

Kenali 7 Jenis Penyakit Autoimun Yang Paling Banyak Ditemukan


Gejala Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel yang sehat pada tubuhnya sendiri. Secara normal sistem kekebalan tubuh akan melindungi tubuh dari serangan patogen dari luar seperti bakteri patogen, virus dan benda lain yang tidak dikenali oleh tubuh. Pada seseorang yang terkena autoimun, sistem kekebalan tubuh akan mengenali sel-sel tubuh sehat sebagai musuhnya. 


Menurut American Autoimmune Related Diseases Association (AARDA) terdapat lebih dari 100 jenis penyakit autoimun dan menjangkit jutaan orang di seluruh dunia. Masing-masing penyakit autoimun memiliki gejala yang spesifik. Berikut adalah 7 dari penyakit autoimun serta gejalanya:

  1. Lupus/SLE (Systemic lupus erythematosus) : demam, nyeri sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.

  2. Penyakit Graves: kehilangan berat badan, mata menonjol, gelisah, rambut rontok, jantung berdebar.

  3. Tiroiditis Hashimoto: lemas, berat badan naik, sulit berkonsentrasi, sulit BAB, dan gejala lainnya. Penyakit ini dapat terjadi pada pria maupun wanita. Namun, angka kejadian pada wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria.

  4. Psoriasis: Gejala utamanya berupa timbul sisik tebal di kulit di berbagai tempat. Sisik ini berwarna putih perak dengan dasar kulit kemerahan. Jumlah sisik umumnya bertambah dalam keadaan stres, infeksi, atau ada luka di kulit.

  5. Myasthenia gravis: terus merasa kelelahan.

  6. Rheumatoid arthritis: gejala nyeri sendi, radang sendi, dan pembengkakan.

  7. Sindrom Sjogren: penyakit autoimun yang menyerang kelenjar yang menghasilkan air mata dan air liur. Penyakit ini menyebabkan kelenjar tersebut rusak dan kesulitan menghasilkan air mata dan air liur.

Penyebab Penyakit Autoimun

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari penyakit autoimun. Namun, terdapat beragam faktor yang menyebabkan seseorang berisiko untuk mengidap penyakit autoimun, seperti:

  • Genetik atau keturunan. Faktor genetik merupakan faktor risiko utama yang bisa menimbulkan penyakit autoimun. 

  • Lingkungan. Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang memicu timbulnya penyakit autoimun. Faktor lingkungan mencakup paparan zat tertentu, seperti asbes, merkuri, perak, dan emas, pola hidup yang berantakan serta pola makan yang kurang sehat.

  • Perubahan hormon. Faktor perubahan hormon menjadi salah satu penyebab penyakit autoimun, misalkan ketika seorang wanita hamil, melahirkan anak, atau ketika mengalami menopause.

  • Infeksi. Umumnya, penyakit autoimun sering dikaitkan dengan terjadinya gejala infeksi. Hal tersebut dianggap wajar karena gejala penyakit autoimun sebagian besar, diperburuk oleh infeksi tertentu.

Deteksi Awal Penyakit Autoimun

ELISA Kit dapat menjadi salah satu pemeriksaan awal untuk mengetahui adanya penyakit autoimun. Produk ELISA Kit dari Diasiono menawarkan ELISA Kit pemeriksaan ds-DNA (Double-stranded (ds, native) DNA) dan ANA (Antinuclear antibodies). ds-DNA merupakan marker yang telah diakui oleh American College of Rheumatology untuk mendiagnosis penyakit Lupus/SLE. ANA merupakan kelompok autoantibodi yang unik, dapat menyerang struktur dari inti sel yaitu DNA. Tes ANA untuk mendeteksi penyakit autoimun tertentu. Pasien yang memiliki hasil pemeriksaan ANA positif dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan ds-DNA. Selain dua marker autoimun diatas, kami juga dapat suplai marker lainnya dari brand Cortez. Produk ELISA Kit sebagai penanda atau marker untuk mendeteksi Penyakit autoimun dapat anda lihat pada tabel berikut.

Brand

Katalog

Nama Produk Kit

Jumlah test

Diasino

DS167741

ds-DNA

96T

Diasino

DS167742

ANA

96T

Cortez

2560-6

Anti Phospholipid ELISA kit

96T

Cortez

5102-2

Human Anti-nuclear antibodies (ANA) Screen ELISA test kit

96T

Cortez

3173-17

Human Anti Tissue Transglutaminase IgA ELISA Test kit

96T

Cortez

3174-17

Human Anti Tissue Transglutaminase IgG ELISA Test kit

96T

Cortez

1494-11

Human Beta 2 Glycoprotein 1 IgA ELISA Test Kit

96T

Cortez

1495-11

Human Beta 2 Glycoprotein 1 IgG ELISA Test Kit

96T

Cortez

1496-11

Human Beta 2 Glycoprotein 1 IgM ELISA Test Kit

96T

Cortez

1493-11

Human Cardiolipin IgA ELISA Test Kit

96T

Cortez

1491-2

Human Cardiolipin IgG ELISA Test Kit

96T

Cortez

1490-1

Human Cardiolipin IgG, A, M ELISA Test Kit

96T

Cortez

2553-1

Human dsDNA ELISA Test Kit

96T

Cortez

2552-2

Human ENA Combined Screen ELISA Test Kit

96T

Cortez

2506-2

Human ENA Profile-6 ELISA Test Kit

96T

Cortez

1022-2

Human Gliadin IgA ELISA Test Kit

96T

Cortez

1021-2

Humann Gliadin IgG ELISA Test Kit

96T

Cortez

2571-1

Human Histone ELISA Test Kit

96T

Cortez

2570-2

Human Jo-1 ELISA Test Kit

96T

Cortez

1420-1

Human Mitochondria ELISA Test Kit

96T

Cortez

1441-2

Human MPO, Myeloperoxidase (p-ANCA) ELISA Test Kit

96T

Cortez

1445-1

Human PR3 (c-ANCA) ELISA Test Kit

96T

Cortez

2550-1

Human Rheumatoid Factor IgM (RF) ELISA Test Kit

96T

Cortez

2559-2

Human Scl-70 ELISA test kit

96T

Cortez

2557-2

Human Sm ELISA Test Kit

96T

Cortez

2558-2

Human Sm/RNP ELISA Test Kit

96T

Cortez

2555-2

Human SSA (Ro) ELISA Test Kit

96T

Cortez

2556-2

Human SSB (La) ELISA Test Kit

96T

Cortez

1446-2

Human TPO ELISA Test Kit

96T


Pengobatan Autoimun

Gangguan autoimun pada umumnya tidak dapat disembuhkan, tetapi kondisinya dapat dikontrol dalam kasus tertentu. Berdasarkan pengalaman para ahli dan dokter, pengobatan penyakit autoimun dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. obat anti-inflamasi:untuk mengurangi peradangan dan nyeri

  2. kortikosteroid: untuk mengurangi peradangan. Mereka kadang-kadang digunakan untuk mengobati gejala akut

  3. obat pereda nyeri: seperti parasetamol dan kodein

  4. obat imunosupresan: untuk menghambat aktivitas sistem kekebalan

  5. terapi fisik: untuk mendorong mobilitas

  6. pengobatan untuk defisiensi: misalnya, suntikan insulin dalam kasus diabetes

  7. operasi: misalnya, untuk mengobati penyumbatan usus dalam kasus penyakit Crohn

  8. Obat imunosupresi dosis tinggi:  penggunaan obat penekan sistem kekebalan (dalam dosis yang diperlukan untuk mengobati kanker atau untuk mencegah penolakan organ transplantasi) telah dicoba baru-baru ini, dengan hasil yang menjanjikan. Terutama ketika intervensi dini, kemungkinan penyembuhan dengan beberapa kondisi ini tampaknya mungkin dilakukan.


Sumber:

  1. https://en.wikipedia.org/wiki/Autoimmune_regulator   

  2. https://www.alodokter.com/penyakit-autoimun 

  3. https://www.aarda.org/diseaselist/ 

  4. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/autoimmune-disorders#treatment-for-autoimmune-disorders 

 





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kenali 7 Jenis Penyakit Autoimun Yang Paling Banyak Ditemukan"

Posting Komentar