PT INDOGEN INTERTAMA, berdiri sejak 2010, memulai usahanya dengan menyuplai kebutuhan bahan habis pakai laboratorium riset di sekitar Jakarta. Kini INDOGEN telah menjalin kerjasama dengan beberapa suplier di beberapa daerah, seperti Bandung, Yogyakarta, Makassar, Aceh, Bali dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan zaman, maka INDOGEN mulai memfokuskan diri sebagai suplier produk riset untuk immunologi dan kebutuhan penunjangnya.

Jenis-jenis Tes Pemeriksaan COVID-19

 Jenis-jenis Tes Pemeriksaan COVID-19


Berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi COVID-19 saat ini banyak macamnya. Mulai dari pemeriksaan PCR, Rapid Test antibodi,  Rapid test antigen, sampai dengan pemeriksaan menggunakan alat GeNose. Apa saja perbedaan perangkat pemeriksaan tersebut akan diulas selanjutnya dalam artikel ini.


  1. Metode Pemeriksaan dengan PCR

Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan teknik pemeriksaan yang dinilai paling akurat untuk mendeteksi COVID-19.  Tes PCR dilakukan dengan cara mendeteksi genetik (DNA & RNA) suatu sel, jaringan, bakteri, virus termasuk virus SARS-CoV-2. Sampai saat ini, tes PCR merupakan tes yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis COVID-19.


Tingkat akurasi PCR cukup tinggi, namun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil (1-7 hari) dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan PCR pun cukup mahal sehingga tes PCR ini dilakukan sebagai opsi terakhir dalam mendiagnosis COVID-19. 


Adapun kit PCR pendeteksi virus SARS-CoV-2 yang telah beredar di pasaran, sebagai berikut.

Merk

No. Katalog

Deskripsi

Size

LifeRiver

RR-0479-02

Novel Coronavirus (2019 - nCoV) Real Time Multiplex RT-PCR Kit

25 Tes


Tes PCR biasanya dilakukan pada orang yang mengalami gejala COVID-19, seperti batuk, pilek, demam, terganggunya indera penciuman, serta sesak napas, khususnya jika orang tersebut memiliki riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi COVID-19.


  1. Rapid Tes Antibodi

Rapid test antibodi merupakan jenis pemeriksaan yang dinilai cepat (± 15menit), namun tingkat akurasinya sangat rendah dalam mendeteksi keberadaan virus COVID-19. Rapid test antibodi dapat terbaca hasilnya sebagai hasil yang positif jika seseorang sudah memiliki antibodi terhadap virus. Artinya rapid tes antibodi hanya dapat digunakan setelah seseorang terpapar virus SARS-CoV-2. Rapid test antibodi pada umumnya digunakan 14 hari setelah seseorang mengalami gejala COVID-19.  


  1. Rapid Test Antigen (Swab Antigen)

Belakangan ini Rapid test antigen banyak dicari sebagai syarat perjalanan ke luar daerah. Pengambilan sampel untuk Rapid test antigen ini mirip dengan PCR, yaitu dengan mengambil sampel lendir pada hidung atau tenggorokan menggunakan swab. Selanjutnya sampel swab tersebut diperiksa dengan metode rapid, sehingga hasilnya pun lebih cepat jika dibandingkan dengan PCR.


Selain hasilnya yang lebih cepat, biaya untuk swab antigen ini pun jauh lebih murah dibanding tes PCR. Antigen merupakan suatu benda asing seperti bakteri virus atau zat asing lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga awal masuknya virus SARS-CoV-2 dapat terdeteksi dengan Rapid test antigen, dan lebih akurat jika dibandingkan dengan Rapid test Antibodi.


  1. GeNose

Baru-baru ini anak Bangsa telah menciptakan inovasi baru untuk pemeriksaan COVID-19 berbasis artificial intelligence (kecerdasan buatan). Alat pemeriksaan COVID-19 yang terbaru ini merupakan hasil dari tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM), yang diberi nama GeNose. 


Alat GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas melalui hembusan nafas ke dalam kantong khusus. Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). GeNose terhubung dengan sistem cloud computing sehingga hasil yang didapat secara real time.


Alat GeNose hasil para peneliti UGM ini mampu mendeteksi virus SARS-CoV-2 dalam tubuh manusia dalam waktu cepat (< 2menit). GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel dari Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta. Hasil pengujian tersebut menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97%.


Saat ini alat GeNose telah resmi diterima oleh kemenristek dan telah mendapat izin Edar Kementerian Kesehatan pada bulan Desember 2020. Agar dapat digunakan untuk masyarakat luas, alat ini sedang menjalani uji klinis tahap 2.


Adanya alat GeNose diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mendeteksi virus corona baru ini secara cepat dan akurat serta lebih terjangkau. Karena sampai saat ini tes PCR masih menjadi gold standard pemeriksaan virus SARS-CoV-2. 


Sumber:

  1. https://www.alodokter.com/memahami-perbedaan-pcr-rapid-test-antigen-dan-rapid-test-antibodi-dalam-pemeriksaan-covid-19

  2. https://ugm.ac.id/id/berita/20120-genose-ugm-bisa-deteksi-covid-19-hanya-dalam-80-detik 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jenis-jenis Tes Pemeriksaan COVID-19"

Posting Komentar