WA. 0812-9318-5185 | Bahaya Chikungunya dan Perangkat Deteksinya
Sejarah Chikungunya
Chikungunya disebabkan oleh virus CHIK virus (CHIKV), virus Chikungunya masuk dalam kelompok Alphavirus. Virus Chikungunya pertama kali diketahui oleh Ross pada tahun 1953 sejak terjadinya epidemi dengue di wilayah Nawala, Tanzania. Penyebaran Virus Chikungunya dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Wabah Chikungunya terjadi di negara-negara Tropis. Wabah pertama kali terjadi sejak tahun 1952 di wilayah Afrika Selatan selanjutnya menyebar ke wilayah Asia, Eropa, dan Samudra Hindia dan Pasifik. Di akhir 2013, virus Cikungunya ditemukan di wilayah Amerika Serikat, tepatnya di Karibia. Demam Chikungunya sebenarnya sudah dikenal ratusan tahun yang lalu, yang berasal dari hewan primata yang ditemukan di Afrika, kemudian menyebar oleh nyamuk Aedes sp ke manusia.
Demam Chikungunya di Indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda tahun 1973. Kemudian menyebar di Jambi, tahun 1980. Tahun 1983 merebak di Martapura, Ternate dan Yogyakarta. Setelah vakum hampir 20 tahun, awal tahun 2001 kejadian luar biasa (KLB) demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi Jawa Barat, Purworejo dan Klaten Jawa Tengah tahun 2002. Sementara itu seperti yang dilansir sebuah surat kabar harian ibukota bahwa sekitar 40 orang menderita demam chikungunya sejak awal 2008 di kecamatan Makassar.
Gejala Chikungunya
Penyakit chikungunya adalah penyakit menular, ditandai dengan gejala demam mendadak, nyeri persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Walaupun tidak menimbulkan kematian, serangan penyakit ini dapat menimbulkan kepanikan dan ketakutan masyarakat. Masa inkubasi demam Chikungunya 3-11 hari, paling lama 2-4 hari. Karena penderita seolah-olah menjadi lumpuh dan sakit ketika bergerak. Namun di beberapa kasus penderita yang terinfeksi virus Chikungunya tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Demam chikungunya merupakan penyakit self limiting disease (sembuh sendiri). Masa inkubasi terjadinya penyakit sekitar dua sampai empat hari, sementara manifestasinya timbul antara tiga sampai sepuluh hari. Sampai saat ini tidak ada vaksin untuk virus chikungunya. Pencegahannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan rumah dengan menerapkan 3M (Menguras, menutup dan Mengubur).
Perangkat Deteksi Virus Chikungunya
Sampai dengan saat ini uji serologi untuk virus chikungunya dilakukan sama dengan uji serologi virus Dengue. Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik salah satunya menggunakan metode ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay). Produk Chikungunya ELISA Kit yang dapat ditemukan di PT INDOGEN terdiri dari beberapa Merk ternama, diantaranya ELISA Kit CORTEZ, ELISA Kit ABCAM dan ELISA kit Mybiosource. Berikut daftar Perangkat ELISA kit untuk mendiagnosis Chikungunya.
Jika anda tidak menemukan produk yang dibutuhkan, staf Indogen akan dengan senang hati membantu Anda. Silakan untuk email atau tanya-tanya via WA.
Referensi:
Amirullah dan Endang PA. 2011. Chikungunya: Transmisi dan Permasalahannya. Aspirator; 3 (2) : 100-106.
https://www.kemkes.go.id/article/view/491/waspadai-demam-chikungunya.html.
0 Response to "WA. 0812-9318-5185 | Bahaya Chikungunya dan Perangkat Deteksinya"
Posting Komentar