WA. 0812-9318-5185 | Kenali Bahaya Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen Leptospira. Leptospirosis dikenal juga sebagai penyakit zoonosis, dimana bakteri penyebab penyakit ini dapat menular dari urine hewan seperti tikus. Penyebaran penyakit ini terdapat pada negara tropis, dimana kondisi lingkungannya yang sangat mendukung.
Epidemologi
Menurut data Center for Disease Control (CDC) Leptospirosis terjadi setiap tahunnya dengan 1 juta kasus diseluruh dunia dan menyebabkan 60.000 kematian. Leptospirosis menyebar dengan adanya agen pembawa bisa dari binatang yang terinfeksi bakteri Leptospira atau bakteri yang mengkontaminasi lingkungan misalnya, pada saat banjir. Di wilayah Asia Pasifik sendiri leptospirosis dikategorikan sebagai penyakit yang ditularkan melalui media air (water borne disease), air disini yang sudah terkontaminasi oleh bakteri Leptospira.
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Indonesia, selama tahun 2014 –2016 terdapat tujuh provinsi yang melaporkan adanya kejadian leptospirosis, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten dan Kalimantan Selatan.
Patofisologi
Bakteri Leptospira dapat masuk kedalam tubuh inang (manusia) melalui kulit yang sedang luka, selaput lendir atau ketika terhirup. Urin binatang yang terinfeksi Leptospira dapat bertahan di air tawar selama 16 hari dan di tanah kurang lebih 24 jam. Sehingga penyebaran Leptospirosis ini tidak jarang melalui media air atau tanah. Penularan juga dapat terjadi ibu hamil yang terinfeksi ke bayinya melalui plasenta, hal ini dapat menyebabkan kematian pada janin yang dikandungnya.
Bakteri Leptospira yang masuk kedalam tubuh akan masuk ke limfatik kemudian tersebar melaui aliran darah ke seluruh tubuh namun cenderung menetap di hati dan ginjal.
Gejala Leptospirosis
Pada tahap awal penyakit, gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, menggigil, mata merah, sakit perut, sakit kuning, perdarahan di kulit dan selaput lendir, muntah, diare, dan ruam.
Pada tahap lebih parah dapat sesak nafas, oliguria atau anuria (ketidakmampuan untuk buang air kecil), aritmia jantung, batuk dengan atau tanpa hemoptisis.
Pencegahan Leptospirosis
WHO menyarankan upaya pencegahan dalam 3 cara, yaitu:
Pencegahan pada Hewan
Pemberian vaksin kepada hewan yang berpotensi tertular leptospirosis.Selain itu kebersihan kandang hewan peliharaan juga perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya leptospirosis pada hewan.
Pencegahan pada jalur penularan
Memutus jalur penyebaran infeksi dapat dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal,supaya tidak menjadi sarang tikus, termasuk tempat penyimpanan air, penanganan sampah yang benar sehingga tidak menjadi sarang tikus
Pencegahan pada manusia
Bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan masing-masing orang setelah beraktivitas di lokasi yang berisiko terpapar leptospirosis, edukasi penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja yang bekerja di lingkungan berisiko leptospirosis, menjaga kebersihan kandang hewan peliharaan, membersihkan habitat sarang tikus, membasmi hewan pengerat jika kondisi memungkinkan dan pemberian kaporit atau sodium hipoklorit pada air tampungan yang akan digunakan oleh masyarakat.
Deteksi Leptospirosis
Diagnosis laboratorium leptospirosis melibatkan dua kelompok pengujian. Kelompok pertama didesain untuk mendeteksi antibodi anti-leptospira, sedangkan kelompok kedua untuk mendeteksi Leptospira, antigen Leptospira Atau asam nukleat Leptospira pada cairan tubuh maupun jaringan. Deteksi Leptospirosis menggunakan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) cocok digunakan untuk sampel urin, kultur jaringan homogenat, atau cairan tubuh lain. Hasil dari metode ELISA berupa data qualitative.
Daftar Produk ELISA Kit dapat dilihat pada list di bawah ini.
Referensi:
Widjajanti W. 2019. Epidemologi, Diagnosis, dan Pencegahan Leptospirosis. JHEDs; 5(2): 62-68.
https://www.kemkes.go.id/article/view/15022400002/leptospirosis-kenali-dan-waspadai.html
0 Response to "WA. 0812-9318-5185 | Kenali Bahaya Leptospirosis"
Posting Komentar