WA. 0812-9318-5185 | Penyakit Kaki Gajah dan Kit Deteksinya
Pendahuluan
Filariasis limfatik (Lymphatic filariasis) lebih kita kenal kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis cacing filaria. Ukuran cacing ini sangat kecil sehingga penyebarannya sangat mudah. Penyakit kaki gajah ini dapat menular diperantarai oleh nyamuk. Penderita kaki gajah dapat mengalami kecacatan secara permanen, sehingga sangat mempengaruhi kualitas hidupnya secara financial dan sosial.
Sejarah Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah pertama kali ada di Indonesia sejak 1889. Berawal dari penderita pembesaran skrotum di Jakarta sampai dengan 2018 telah dilaporkan terdapat 12.677 kasus kronis yang tersebar di 34 provinsi. Menurut data WHO, pada 2018 terdapat 893 juta orang di 49 negara yang menderita kaki gajah.
Sampai saat ini kaki gajah disebabkan oleh 3 jenis cacing yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.
Jenis cacing kaki gajah Wuchereria bancrofti
Infeksi W. bancrofti tersebar di daerah tropis seperti Afrika, Asia, Amerika dan Asia Pasifik. Jenis cacing ini banyak ditemukan di air tercemar. Nyamuk pembawa atau vektor cacing W. bancrofti diantaranya nyamuk Anopheles, Culex dan Aedes.
Jenis cacing kaki gajah Brugia malayi
Cacing B. malayi sering ditemukan di daerah persawahan, rawa-rawa dan hutan. Penyebaran cacing jenis ini di Indonesia sendiri ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau didekatnya. B.malayi lebih banyak menginfeksi binatang daripada manusia.
Jenis cacing kaki gajah Brugia timori
Sesuai dengan namanya, cacing B. timori ini hanya ditemukan di Timor-timur dan NTT. Cacing jenis B. timori biasanya ada di persawahan. Siklus hidupnya hampir sama dengan cacing B.malayi.
Gejala Kaki Gajah
Cacing penyebab kaki gajah ini menginfeksi kelenjar dan saluran getah bening sehingga merusak sistem limfatik yang dapat menimbulkan gejala awal (akut) dan lanjut (kronis). Gejala akut ditandai dengan demam berulang selama 3-5 hari atau 1 2 kali dalam sebulan jika kerja berat, namun fase akut dapat sembuh tanpa diobati. Gejala kronis terjadi beberapa tahap, yaitu peradangan, bengkak pada anggota tubuh seperti halnya ciri kaki gajah dan hidrokel (penumpukan cairan disekitar testis). Gejala lainnya ada pembesaran yang hilang timbul pada kaki, tangan, atau payudara. Pembesaran tersebut lama kelamaan menjadi cacat menetap.
Pencegahan Kaki Gajah
Upaya untuk menghindari kaki gajah sudah dicanangkan oleh kemenkes yang tercantum dalam Permenkes nomor 94 tahu 2014 tentang penanggulangan filariasis. Strateginya dilakukan dengan POPM (Pemberian Obat Pencegahan Masal) untuk memutus mata rantai penularan filariasis. POPM diberikan sekali setahun selama 5 tahun berturut-turut. Jenis obat yang dipakai adalah Diethylcarbamazine Citrate (DEC) dan Albendazole.
Pencegahan lain yang dapat dilakukan yaitu menggunakan kelambu saat tidur, menutup ventilasi dengan kawat kassa, menggunakan obat nyamuk dan menggunakan lotion nyamuk jika sedang berada di daerah endemik filariasis.
Kit Deteksi Kaki Gajah
Mendiagnosis penyakit kaki gajah sampai saat ini dengan memeriksa sampel darah tepi. Pemeriksaan sampel darah dapat dilakukan dengan tehnik deteksi ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay).
Perangkat ELISA Kit yang bisa mendeteksi Kaki Gajah dapat dilihat pada table dibawah ini. Manufacture produk kit tersebut berasal dari USA, sehingga tidak diragukan lagi keakuratannya. Kit ELISA yang umum digunakan yaitu dengan metode Sandwich.
Jika ada pertanyaan produk atau anda tidak menemukan produk yang dibutuhkan, staf Indogen akan dengan senang hati membantu Anda. Silakan untuk email atau tanya-tanya via WA.
Referensi:
0 Response to "WA. 0812-9318-5185 | Penyakit Kaki Gajah dan Kit Deteksinya"
Posting Komentar