WA. 0812-9318-5185 | Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Pemeriksaan antigen NS1
Demam dengue atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit endemik yang menyerang daerah tropis dan subtropis. Lembaga dunia WHO memperkirakan sekitar 100juta kasus infeksi virus dengue terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia. Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus Flavivirus, yang saat ini memiliki 4 serotipe DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 dengan tingkat infeksi yang berbeda-beda. Penyebarannya diperantarai oleh nyamuk betina Aedes, Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Indonesia merupakan negara kedua di dunia dengan jumlah kasus demam berdarah tertinggi setelah Brazil. Di Indonesia, demam berdarah dengue pertama kali dilaporkan di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1968. Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.
Sebagai tindakan pencegahan salah satu upaya dari pemerintah yaitu menciptakan Vaksin dengue. Vaksin demam berdarah dengue pertama kali dikeluarkan oleh BPOM pada tahun 2016, ini merupakan vaksin dengue pertama juga yang ada di Dunia. Vaksin dengue yang saat ini berada di pasaran yaitu vaksin CYD-TDV (Dengvaxia). Vaksin dengue CYD-TDV (Dengvaxia) dibuat oleh Sanofi Pasteur yang berasal dari virus dengue tetravalen yang telah dilemahkan. Vaksin ini membentuk kekebalan tubuh terhadap empat tipe virus dengue yang beredar, yaitu virus dengue DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.
Vaksin demam berdarah dengue memberikan perlindungan yang cukup baik bagi penderita yang sudah pernah terkena demam berdarah sebelumnya. Namun, perlindungan ini tidak bersifat total. Pada beberapa kasus, orang yang sudah pernah terkena demam berdarah masih bisa mengalaminya lagi, meskipun sudah mendapatkan vaksin. Sehingga selain vaksin, diperlukan pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran virus dengue.
Gejala demam berdarah dengue seringkali tidak disadari sehingga terjadi keterlambatan diagnosis. Perjalanan penyakit ini bisa sangat cepat dalam beberapa hari, bahkan dalam hitungan jam penderita bisa masuk ke keadaan kritis. Untuk menghindari keterlambatan diagnosis, perlu diketahui deteksi dini terhadap infeksi virus ini. Saat ini telah dikembangkan suatu pemeriksaan baru terhadap protein atau antigen nonstruktural 1 (NS1) yang dapat mendeteksi atau mendiagnosis infeksi virus dengue lebih awal, bahkan pada hari pertama onset demam karena protein NS1 bersirkulasi dalam konsentrasi tinggi dalam darah pasien selama awal fase akut. Badan penelitian kesehatan (Litbangkes) di Indonesia sendiri masih mengembangkan metode yang tepat dalam pemeriksaan non struktural 1 (NS1) dari virus dengue serotipe DEN-1. Pemeriksaan NS1 ini dapat dilakukan dengan teknik ELISA, Western Blot dan chromatographic (MCAC) column.
Katalog Pemeriksaan Virus dengue terutama NS1 dengan teknik ELISA dapat dilihat pada artikel sebelumnya yang membahas mengenai Demam Berdarah Dengue.
Sedangkan katalog antibodi, protein dan antigen Virus Dengue NS1 dapat dilihat pada daftar list tabel berikut.
Tabel 1. Daftar Katalog Antibodi, Protein dan Antigen Virus Dengue NS1
Referensi:
https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-buletin.html.
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-dengue.
https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jbmi/article/view/1669.
0 Response to "WA. 0812-9318-5185 | Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Pemeriksaan antigen NS1"
Posting Komentar