PT INDOGEN INTERTAMA, berdiri sejak 2010, memulai usahanya dengan menyuplai kebutuhan bahan habis pakai laboratorium riset di sekitar Jakarta. Kini INDOGEN telah menjalin kerjasama dengan beberapa suplier di beberapa daerah, seperti Bandung, Yogyakarta, Makassar, Aceh, Bali dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan zaman, maka INDOGEN mulai memfokuskan diri sebagai suplier produk riset untuk immunologi dan kebutuhan penunjangnya.

WA. 0812-9318-5185 | Kenali Zat Aditif pada Makanan Anda

 

Zat Aditif

Zat aditif merupakan zat tambahan yang digunakan pada bahan pangan untuk menjaga agar tetap segar dan membuatnya semakin lezat. Zat aditif ini sudah dikenal sejak lama, seperti misalnya garam, dedaunan dan rempah rempah. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, zat aditif yang ditambahkan pada makanan dan minuman semakin beragam. Sehingga dibedakan dua jenis zat aditif yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan (sintetis).   

Zat aditif alami dibuat dari bahan bahan alam seperti dari tumbuh-tumbuhan, hewan, mikroba. Sedangkan zat aditif buatan dibuat dari bahan alam namun dengan dilakukannya reaksi kimia. Fungsi dari zat aditif sendiri yaitu:

  1. Memperlambat proses pembusukan

  2. Meningkatkan atau menjaga nilai gizi

  3. Menambah rasa lebih lezat

  4. Menjaga tekstur makanan


Pada umumnya, zat aditif pada makanan yang beredar di pasaran sudah dipastikan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), namun tetap harus diperhatikan ketepatan penggunaannya dan batas aman yang bisa dikonsumsi oleh tubuh kita. Berikut macam-macam zat aditif yang perlu diwaspadai penggunaannya.

  1. Pemanis buatan

Salah satu pemanis buatan yaitu fruktosa. Fruktosa murni memiliki rasa sangat manis, berwarna putih, berbentuk kristal padat, dan sangat mudah larut dalam air. Dalam industri makanan fruktosa digunakan sebagai pemanis pada minuman seperti jus, soft drink, jelly dalam bentuk high fructose corn syrup (HFCS).


Fruktosa banyak digunakan sebagai pemanis buatan karena sifatnya yang paling manis dari jenis karbohidrat lainnya bahkan bila dibandingkan dengan sukrosa. Perlu diperhatikan dalam konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung HFCS, berdasarkan penelitian terjadi peningkatan prevalensi berbagai gejala sindrom metabolik seperti dislipidemia, obesitas sentral, hipertensi, hiperurikemia, dan diabetes melitus tipe 2 pada orang yang mengkonsumsi banyak konsumsi makanan mengandung HFCS. 


  1. Penyedap rasa (MSG)

MSG atau lebih dikenal dengan micin merupakan salah satu sumber asam glutamat. Asam glutamat merupakan asam amino yang secara alami dibentuk dalam tubuh berfungsi dalam penyampaian rangsangan ke otak. 


Asam glutamate bebas (MSG) dapat ditemui pada kacang kedelai, daging, unggas, susu, seafood, dan air susu ibu (ASI) namun kadarnya sangat rendah. Seiring berjalannya waktu penemuan penemuan yang dapat menghasilkan MSG mulai bermunculan. Salah satunya proses fermentasi yang diperantarai oleh bakteri Corynebacterium, Brevibacterium, Arthrobacter, dan Microbacterium. 


Sifat MSG sendiri yaitu memperkuat rasa pada masakan, oleh karena itu MSG paling cocok sebagai bahan tambahan dari masakan. Namun jika penggunaanya berlebihan dapat merusak rasa masakan. MSG di dalam tubuh memiliki efek yang buruk, kelebihan asam glutamat dapat merusak otak sampai terjadinya sindrom Chinese restaurant (CRS). 


  1. Pengawet makanan

Formaldehyde atau formalin kita kenal sebagai bahan berbahaya karena sifatnya yang mudah terbakar, reaktif dan karsinogenik. Formalin atau formaldehyde juga digunakan secara luas dalam industri pembuatan resin, sebagai bahan desinfektan dan fiksatif, serta pengawet makanan dalam bidang industri pangan.


Kadar Formaldehid yang berlebih dalam tubuh sangat berbahaya bagi kesehatan. Sehingga pengukuran kadar formaldehid sangat penting dilakukan baik pada lingkungan maupun produk makanan. 


Selain formalin, asam asetat atau cuka juga sering digunakan untuk pengawet makanan dan penguat rasa. Selain industri makanan, asam cuka juga berperan pada industri farmasi sebagai bahan pembuatan obat seperti aspirin juga dapat sebagai bahan pewarna dan parfum. Konsumsi cuka atau asam asetat encer tidak berbahaya bagi tubuh, namun konsumsi asam asetat yang lebih pekat berbahaya bagi sistem pencernaan bahkan dapat menyebabkan kematian.


Sangat penting kita mengetahui kandungan zat-zat aditif dalam produk makanan atau minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Pengujian kadar zat aditif diatas dapat dilakukan menggunakan assay kit dari Megazyme. Metode dari kit Megazyme sangat sederhana dan hasil tepat akurat. Berikut daftar assay kit untuk uji zat aditif.

Merk

No. Katalog

Nama Produk

Size

Megazyme

K-FRUGL

D-Fructose/D-Glucose Assay Kit

110 assays

Megazyme

K-FRGLQR

D-Fructose/D-Glucose Assay Kit (Liquid Ready) 

1100 assays (microplate)

Megazyme

K-FRGLMQ

The D-Fructose/D-Glucose Assay Kit (MegaQuant™ Format)

60 assays

Megazyme

K-GLUT

L-Glutamic Acid Assay Kit

60 assays

Megazyme

K-GLNAM

Glutamine/Ammonia Assay Kit (Rapid)

50 assays

Megazyme

K-ASNAM

L-Asparagine/ L-Glutamine/Ammonia Assay Kit (Rapid)

100 assays

Megazyme

K-FRHYD

Formaldehyde Assay Kit

50 Assays

Megazyme

K-ACET

Acetic Acid Assay Kit (ACS Manual Format)

53 Assays

Megazyme

K-ACETAF

Acetic Acid Assay Kit (ACS Analyser Format)

456 Assays

Megazyme

K-ACETAK

Acetic Acid Assay Kit (Acetate Kinase Analyser Format)

550 Assays

Megazyme

K-ACETGK

Acetic Acid GK Assay Kit (Analyser Format)

500 Assays


Produk kit Megazyme atau produk enzyme Megazyme dapat kita temukan di Perusahaan reagensia INDOGEN. Indogen sejak 10 tahun lalu telah merintis perusahaan reagensia untuk peneliti dari berbagai instansi pemerintah dan kampus-kampus besar. Selain dari Megazyme, produk kit yang dapat disuplai INDOGEN berasal dari China (Elabscience) juga Cusabio dengan harga yang kompetitif dan pengiriman cepat.


Apabila belum menemukan produk yang Anda cari? Silahkan untuk menghubungi kami via email atau WA untuk info lebih lanjut. Happy Shopping.


Referensi:

  1. https://www.alodokter.com/memahami-zat-aditif-pada-makanan-kegunaan-serta-efek-sampingnya.

  2. https://www.alodokter.com/bahan-zat-aditif-yang-disarankan-untuk-dihindari

  3. https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-zat-aditif-pada-makanan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "WA. 0812-9318-5185 | Kenali Zat Aditif pada Makanan Anda"

Posting Komentar